Jujur, flambé ini cantik bangeet. Makannya makanan yang di flambé juga biasanya menjadi pilihan untuk tableside presentation. Biasanya makanan yang ada proses flambé akan dibuat dan disajikan langsung dihadapan customer. Semacam pertunjukkan gitu. Di postingan ini juga ada 2 video tentang flambé, yang satu ketika digunakan dalam proses memasak, yang satu lagi bener-bener show di hadapan customer dengan puding yang disiram saus menyala-nyala. Proses ini bukannya cuman buat show aja tapi juga untuk mempengaruhi rasa dan aroma makanan yang disajikan.
Seperti biasa, bermain dengan api itu berbahaya teman. He3, jadi metode flambé ini bukannya tanpa resiko. Semakin besar kandungan alkohol yang kita gunakan, akan semakin besar juga apinya. Flambé juga sebaiknya tidak dilakukan di wajan yang masih di atas kompor menyala, kecuali kita memang pro. Ngga lucu kan, karena pengen sedikit show off, dapur kita malah kebakaran. Flambé juga sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pematik api yang panjang, dan rentangkan tangan sejauh-jauhnya dari wajan yang akan di flambé.
Untuk sebagian orang Indonesia, mungkin kurang familiar dengan metode flambé ini. Bagi yang Muslim, makanan yang di flambé termasuk kategori non-halal karena jelas-jelas menggunakan alkohol dalam prosesnya. Tidak terbakar lagi bukan berarti alkoholnya menjadi 0%. Karena seperti wine, wine juga tidak bisa di flambé karena kandungan alkoholnya sedikit. Tapi walaupun sedikit, ya tetep alkohol juga, he3. Makanan yang di flambé biasanya makanan penutup, tapi tidak menutup kemungkinan juga makanan utama atau pembuka. Yang terkenal di antaranya adalah Bananas Foster, Bombe Alaska, Cherries Jubilee, Crêpes Suzette, dan Steak Diane.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar