Rabu, 28 April 2021

Arirang Noodle Soup Bone Marrow (Mie Instan Kuah Sup Sum Sum) - Mie Korea Pertama Yang Bikin Jatuh Cinta

Jadi ya, kami tuh punya semacam love-hate relationship gitu sama mie instan Korea. Jujur nih ya, kami tidak terlalu masuk seleranya sama mie instan korea yang terkenal sama kepedasannya. Ketidakcocokan lebih ke mie-nya, yang menurut kami rasanya agak susah diterima lidah. Apa micinnya yang beda kali ya? Wakakak. Harganya juga ga terlalu cocok sih. Tidak masuk budget yang pas-pasan. Kami lebih cocok sama mie instan Jepang atau bahkan Thailand. Ini nanti kapan-kapan akan kami review juga di sini karena memang enak banget dan kami suka banget.

Tapi semua berubah ketika kami ketemu sama mie ini, Arirang Noodle Soup Bone Marrow (Mie Instan Kuah Sup Sum Sum). Ini mie kuah ala Korea pertama yang bener-bener kami suka dari hati yang terdalam. Tapi, ada tapinya nih, mie Korea ini ternyata produksi dalam negeri lho. Mie ini diproduksi oleh PT. Jakarana Tama, Bogor, Indonesia. Alias, GAGAFOOD! Iyess, perusahaan yang bikin sarden Gaga dan mie Gaga Jalapeno yang jadi favorit kami juga. Yaaa pantes ajaa enaak, wakakak.


Karena produksi dalam negeri, mie ini hitungannya di kelas medium. Harganya lumayan mahal kalau ukuran mie lokal, 12.000-an (tergantung di mana belinya). Tapi untuk ukuran mie internasional, ini sih murah. Kalau mie instant import gitu kan bisa sampai 30ribuan sendiri harganya. Menurut kami harganya reasonable lah, sesuai sama isinya. 

Mie ini termasuk ukuran besar ya, berat bersihnya 130 gr. Di dalamnya ada bumbu bubuk yang berkrimer, minyak, toping daun bawang kering, chili sauce, dan tentu saja mie. Karena mie ini mie lokal, mienya sudah halal MUI yah, jadi aman buat teman-teman yang muslim.



Mienya termasuk besar dan tebal. Ini kemasannya bagus banget sih, ada tray plastiknya gitu. Mungkin bisa untuk yang mau bikin mie pakai microwave? Tapi tidak ada instruksi memasak dengan microwave sih. Kalau bukan itu tujuannya, cuman biar kekar aja packingnya, atau tampak premium, hmmm...agak boros plastik sih sebetulnya.


Nah mari icip-icip. Pertama, rasa mie keringnya dulu, alias mentahan. Rasa mie keringnya enak, renyah dan sudah ada rasa gurihnya sedikit. Nah, ini seperti biasa, kami memasaknya polosan aja, apa adanya di bungkusan. Untuk kuahnya kami langsung pakai air rebusan mie-nya. Yang mau diganti airnya, juga silahkan. Keyakinan masing-masing aja kita yah. 


Menurut kami....ini enaak bangeet. Gurihnya gurih banget, menuju ke asin, tapi enaak. Beneran! Mienya kenyel banget, tekstur mie favorit kami. Kuahnya juga kental. Satu kekurangannya, mie ini tidak pedas. Jadi kalau mau pedas mantap, kita bisa tambahin bubuk cabe favorit kita sendiri yah. Terus, ini polosan aja sudah enak kan ya. Bayangin kalau ditambah irisan daging. Wow. 

Overall, kita suka banget sama mie ini. Sudah pasti bakal beli lagi. Mie instan Arirang ini banyak pilihan rasanya, ada varian bihunnya juga, jadi pastinya bakal kami cicipin juga. Kalau rasanya cocok tentunya akan kami review juga di blog ini. Recommended.

Senin, 19 April 2021

Late Post: Sate Klathak Pak JeDe Khas Jejeran - Sate Klathak Enak di dalam Kota Yogyakarta

Ini late post banget sih. Maafkan yah. Lagi lihat-lihat foto lama, terus nemu foto makanan sate klathak Pak JeDe ini. Pas googling, syukurnya warungnya masih ada dan kayaknya makin berkembang. Jadi, walaupun ini late review, tidak masalah kali yah kalau kami tetap review sekarang.

Kami makan di tempat makan Sate Klathak Pak JeDe ini pas liburan ke Jogja tahun 2018. Waktu itu kita light vacation banget, ngga ada nyewa mobil buat jalan-jalan jauh. Pengennya juga memang cuman wisata kulineran yang deket-deket aja. Nah, salah satu kulineran yang pengen kami makan itu sate klathak. Nah, cuman kan kalau yang terkenal gitu kayak Pak Pong atau Pak Bari kan jauh ya di Bantul, sedangkan kami menginapnya di dalam kota di daerah Sleman. Terus biasanya bukanya malam, sedangkan kami karena ngga ada kendaraan, agak terbatas kalau pergi malam. Sudah ada gocar sih, tapi secara liburannya berkonsep light and cheap, alias budget terbatas, males juga ngeluarin budget gede-gede buat pergi jauh. Jadi googling-googling deh, siapa tahu ada sate klathak yang di dalam kota aja dan buka siang hari. Ternyata ada! Sate Klathak Pak JeDe inilah jawabannya!

Lokasi yang kita datangi ini di Jl. Nologaten 46, Depok, Sleman, Yogyakarta. Agak gambling sih waktu itu, soalnya kan yang terkenal kan jauh-jauh ya. Sate Klathak yang pernah kami makan juga dulu jauh banget, ya di Imogiri, Bantul sana. Tahun 2018 itu juga kayaknya belum banyak deh reviewnya, tapi positif semua sih reviewnya. Jadi kami sih berangkat aja. Ini dia menu yang kami pesan.


Kami memesan sate klathaknya 3 porsi, 1 porsinya isi 2 tusuk. Kami juga memesan kicik, alias tongseng kering. Oh iya, itu kuah gulainya dikasih juga ya. Ternyata rasanya...Yes! Enaak. Walaupun kayaknya waktu itu ngga seempuk yang kami pengen, tapi rasanya enak. Ngga nyesel sih kesini. Berhasil mengobati kangen kami sama sate klathak. Kicik ini rekomendasi dari review-review, katanya enak, dan emang enak banget, manis. Sate Klathak Pak JeDe ini recommended buat teman-teman yang tidak bisa atau tidak pengen jauh-jauh buat nyobain sate klathak. Kalau harga, kami tidak tahu juga harga sekarang berapa persisnya yah, tapi dulu sih kayaknya juga ga mahal kok. Standar aja.

Nah, untuk memudahkan, kami memberikan petanya juga yah di bawah ini. Semoga bisa memudahkan teman-teman yang ingin kulineran ke sana.

Senin, 12 April 2021

Roma Malkist Keju Tabur - Malkist yang Keju Banget

Ini sih quick review aja yah. Malkist yang satu ini adalah salah satu malkist favorit kami karena rasanya yang keju banget. Salah satu cemilan yang rasa kejunya itu keju gurih, bukan keju manis. Kenalin (kalau belum kenal), Roma Malkist Keju Tabur!


Ini tuh kemasan besar ya, 165gr. Kami juga tidak pernah menemukan yang kemasan lebih kecil dari ini. Jadi ya, harganya cukup lumayan sih, walaupun bukan yang mahal banget. Saat review ini ditulis, harganya sekitar 12ribuan, tergantung dimana belinya. 

Oh iya, satu kelemahan dari malkist ini, dia cuman ada di supermarket yang besar. Kami baru lihat di Superindo dan Giant saja. Kelemahan lainnya, ini menurut kami yah, packagingnya boros banget. Tapi ini plus minus sih, tergantung melihatnya dari sisi mana. Jadi satu pack besar ini isinya 10 pack kecil-kecil. Isi satu pack kecil kalau ngga salah 3 pcs malkist. Ini oke banget kalau kita mau menjadikan malkist ini bekal di jalan. Karena jadi ringkas dan ringan bawanya. Tapi kalau buat yang mau makan langsung di rumah atau langsung menghabiskannya, ini jadi boros packing banget. Sampah plastiknya jadi banyak. Belom lagi masih ada tray plastik di dalamnya. Pengennya sih ada versi tanpa portion packs ya. Semoga saja dikabulkan.

portion packs


Dari segi rasa, buat pecinta keju, ini pasti enak banget. Kejunya mirip-mirip keju kastangel yang gurih-gurih dan ada keju tabur panggang di atasnya. Cuman bedanya ini malkist aja bukan kukis. Jadi buat yang kangen sama kastangel tapi belum musimnya, atau kerasa mahal di kantong, boleh lah malkist ini untuk pengganti. Recommended. Ini masih jadi salah satu snack keju favorit kami. 


Sabtu, 03 April 2021

Resep Toppoki/Topokki Praktis Dengan Saus Topokki MamaSuka Delisaos & Tteok Mu Gung Hwa

Review kali ini bakal banyak banget review produk sekaligus. Ada 3 produk yang bakal kami review: Mu Gung Hwa Topokki, dan dua varian saus Topokki dari MamaSuka Delisaos.

Ngga pake lama, langsung aja yah. Pertama kami mau mengenalkan Tteok langganan kami dari Mu Gung Hwa ini. Sejak menemukan tteok ini, kami sudah tidak pernah lagi bikin tteok sendiri. Wakakak. Kan agak ribet kan yaa bikinnya. Resiko gagalnya juga lumayan. Topokki Mu Gung Hwa ini berat isinya 300gr, ada 27 pcs (Iyaa tidak bulat 30. Harap jangan kesel.) tteok dengan ukuran yang lumayan besar. Pokoknya tidak pelit deh ukurannya. Yang enaknya lagi, Topokki Mu Gung Hwa ini sudah ada label halal mui, jadi bisa tenang kan hati kita. Dan yang lebih enaknya lagi, harganya terjangkau. Topokki ini bisa dicari di Superindo terdekat ya, mungkin tidak semua Superindo ada sih, tapi dicoba aja. Kalau susah, bisa juga pesen di online. Tapi ini hitungannya frozen food, jadi mungkin areanya agak terbatas. Kalau mau jastip di kami bisa juga sih, tapi kami masih mempertimbangkan bagaimana sistemnya. Ditunggu aja kali ya updatenya.


Dari segi rasa, ya tteok kan emang tawar ya, kan nanti dikasih sausnya. Tapi untuk tteok lokal (ini lokal punya kan?) ini kenyelnya dapet banget. Pas dimasak kalau masih panas memang kesannya terlalu empuk. Tapi, kalau sudah agak dingin jadi makin kenyal. Dan kenyalnya itu pas banget, enak.

Nah, Toppoki enak itu seringkali tergantung sama sausnya. Kalau sausnya enak, toppokinya pasti enak. Biasanya, resep topokki kami sederhana aja. Yang pasti ada bawang bombay, bawang putih kalau suka, kalau doyan daun bawang juga boleh dipakai. Topping tambahannya sesuai selera aja. Yang simpel bisa menambahkan telur dadar/ceplok. Kalau lagi ada aneka fish cake atau sosis juga makin mantap. Nah, untuk sausnya biasanya kami mengandalkan saus sambal botolan. Tentunya kalau punya gochujang bisa pakai gochujang supaya lebih otentik. Tapi pakai saus botolan juga sudah enak kok. Jangan lupa penyedap dan minyak wijen sedikit. Minyak wijen optional sih, tapi kalau tidak ada kayaknya berasa ada yang kurang aja.

Nah, sekarang ternyata Delisaos mengeluarkan saus Topokki juga. Sebenarnya ada 3 varian, tapi kami baru mencoba varian Original dan Hot Spicy saja. Dari dua varian ini kami lebih suka varian yang Hot Spicy. Ya iyalah, soalnya kami pecinta pedas. Tapi menurut kami ini pedasnya bukan yang pedas banget sih. Masih lebih pedas saus Delisaos yang Volcano. Yang Saus Topokki varian Original jujur aja, terlalu manis buat kami. Kami tidak tahan sama manisnya. Dari profile rasa, Saus Topokki ini tuh mirip sebenernya sama Saus Delisaos Hot Lava/Volcano, manis pedes. Tapi profile manisnya lebih kenceng di Saus Topokki ini.



Si Saus Topokki ini sudah ready to eat, jadi tinggal dituang aja ke topokki yang sudah matang. Tapi bakal lebih enak kalau dipanasin sedikit. Satu pack ini juga banyak banget isinya, bisa buat 3-4 porsi, dan bisa dipakai buat masak apa aja selain topokki. Bisa buat cocolan, mi goreng, nasi goreng, dan masakan saus lain. Kami berharap suatu hari bakal keluar versi botolannya sih, biar penyimpanannya gampang. Kalau pouch gini kan mesti diwadahin dulu ya kalau cuman mau pakai sedikit.

Ini hasil bikin Topokki-nya. Bawangnya cuman bawang putih sama bawang bombay. Topping tambahannya hanya sosis sapi dan telur dadar. Kami hanya memakai setengah pack Topokki Mu Gung Hwa, sekitar 13-15 pcs. Saus Topokki-nya kami memakai yang varian Hot Spicy, satu pack full. Banyak banget sausnya, tapi pas-pas aja sih. Apalagi kalau misalnya toppingnya banyak. Yang varian Original tidak kita foto soalnya sama aja tampilannya, mirip-mirip. Tapi karena terlalu manis untuk selera kami, kami menambahkan banyak bubuk cabe dan boncabe. 


Ke depannya sih kayaknya kami mau eksperimen bikin rapokki (ramen toppoki). Tentu saja versi pedas, hehehehehe. Semoga nanti tidak lupa buat update. Kami juga masih mau mencoba yang varian Creamy dan varian Saus Japchae. Sebenarnya kami juga berharap ada yang saus Jjang juga sih. Agak ngarep sih ini, tapi boleh lah ya berharap. Hehehehe.

Senin, 08 Maret 2021

Indomie Hype Abis Mieghetti Rasa Bolognese - Rasa Pastanya Berasa

Setelah sekian lama...akhirnya update lagi. Kesibukan menyebabkan blog ini banyak terlupakan. Apalagi di masa-masa sekarang makin mikir-mikir juga ya kan kalau mau kulineran. Tapi di tahun 2021 ini mau coba update-update lagi seputaran kulineran di blog ini. Semoga sih bisa konsisten yah.

Okeh...kali ini ceritanya kami kemakan iklan banget, wakakak. Apalagi kalau bukan nyobain mie instan yang iklannya lagi di mana-mana. Yuppp, Indomie Hype Abis Mieghetti Rasa Bolognese! Kami sendiri adalah penggemar Indomie Goreng Hype Abis yang Ayam Geprek. Buat kami pedes dan rasanya oke banget. Bikin nagih. Nah, si Mieghetti ini bikin penasaran sih, karena konsepnya beda banget sama Hype Abis yang biasa. Mie digabungin sama spaghetti, wuih, kayak apa gtu kan rasanya? Belum lagi karena ini di varian Hype Abis, tentu saja kami berharap mie ini pedas yah. Nah, jadi marilah kita bongkar sedikit-sedikit.



Si Indomie Hype Abis Mieghetti Rasa Bolognese ini surprisingly gendut packingnya. Kayak yang full banget gitu isinya. Berat bersihnya memang 85gr sih ya. Lebih berat dari Indomie biasa yang rata-rata 70gr aja. Nah, ini isian dalemnya. 


Dimulai dari bumbunya dulu. Bumbunya sih sebenernya lumayan standar ya. Seasoning powder sama cabe bubuknya ukurannya kayaknya sih agak sedikit lebih besar dari bumbu Indomie pada umumnya. Ada minyaknya juga, yang warnanya merah merona. Lalu, ini dia nih yang bikin istimewa, ada bahan pelengkapnya, daging cincang kering! Banyak juga lho daging keringnya. Tapi yaa...ini kayaknya bukan daging beneran. Komposisi bahan pelengkap yang tertulis di kemasan sih seperti ini yah:

BAHAN PELENGKAP: TVP (mengandung kedelai)

Jadi, yah, mari asumsikan kalau ini adalah semacam daging vegetarian.

Setelah cek bumbu, mari kita lihat mie-nya sendiri.


Mienya lebih tebel dari mie instan biasa. Pas diicip gitu aja enak-enak aja sih mie-nya. Siapa tau ada yang mau nge-gado kan yaa.

Ini Indomie Hype Abis Mieghetti Rasa Bolognese yang sudah jadi. Kami bikinnya plain apa adanya tanpa tambahan bumbu atau bahan lain. (Abis review bikin lagi btw, kali ini pake baso sama telur ceplok. Nyummmy.)


Sekarang gimana rasanya? Enaak. Seperti yang diharapkan dari varian Hype Abis, mieghetti ini pedasnya berasa. Bumbunya lebih ke arah asin gurih. Kalau yang ayam geprek kan lumayan ada manisnya yah. Nah, yang mengejutkan, rasa mie pasta-nya berasa banget lho. Tahu kan yah kalau makan spaghetti tuh kayak ada rasa khas pasta gitu? Nah, ini rasa pastanya berasa, sama sekali ngga kayak makan mie instan. 

Nah, soal dagingnya nih...hhh...minusnya di sini sih. Menurut kami dagingnya ini sangat-sangat tidak berasa. Kayaknya ada atau tidak ada dagingnya tidak bakal jadi masalah deh. Sayang sih, soalnya dagingnya banyak sebetulnya. Mungkin karena terlalu kecil-kecil? Atau mungkin terlalu tawar. Kalau soal rasa bolognese-nya? Hmm...jujur kayaknya masih kurang bolognese gitu. Mungkin kurang berasa pasta tomat kali ya. Tapi ada rasa keju-keju dikit. Keju bubuk yang kayak di pasta instan gitu. Jadi tetap terasa seperti makan pasta.

Tapi yah, meskipun ada minusnya, kami sih lumayan suka ya sama si Indomie Hype Abis Mieghetti Rasa Bolognese ini. Karena rasanya memang enak. Kalau mau lebih mantap lagi kan kita tinggal tambah topping favorit sendiri. Recommended.

Jumat, 28 Februari 2020

Ayam Spicy Mcd Thai Sweet Chili - Memang Sweet...

Kali ini mau review yang agak update dikit. Menu ayam baru McDonald's, Ayam Spicy Mcd dengan saus Thai Sweet Chili. Kalau gambar iklannya sih kayak gini:


Kalau penampakan aslinya sih kayak gini:



Lupa ngambil foto yang agak close up. Ini kita pesen yang paket Panas 1. Teh Botol Sosro Tawar kayaknya gratis deh. Minuman yang paketnya kita ganti sama Ice Coffee, kalau ngga salah hanya tambah Rp 5500,-. Oh iya, ini ayamnya kita pilih yang spicy yah.

Ini kayaknya bakal jadi review singkat aja. Gimana rasanya? Buat pecinta pedas, hmm...ini sausnya ngga pedes kalau menurut kami.  Rasanya lebih kuat di manisnya. Padahal kita pilih ayamnya yang spicy lho, tapi kayaknya sausnya malah bikin pedesnya berkurang karena sausnya manis. Tapi rasanya sih enak-enak aja. Cuman kalau soal pedas sih biasa aja yah. Ice coffee-nya? So so aja. Kami beli karena emang lagi kurang tidur aja, jadi butuh kopi. Hehehe.

Teman-teman ada yang sudah mencoba juga? Gimana reviewnya? Silahkan komentar di kolom komen yah

Selasa, 18 Februari 2020

Indomie Hype Abis Rasa Seblak Hot Jeletot - Rasanya...Kayak Seblak

Holaaa...mau review lagi aah..Kali ini kami mau review varian baru dari Indomie Hype Abis, apalagi kalau bukan Indomie Hype Abis Rasa Seblak Hot Jeletot.


Kami tertarik sama Indomie Hype Abis ini karena pada dasarnya emang suka banget sama Indomie Hype Abis yang rasa Ayam Geprek, dan kami emang suka sama yang pedas-pedas, jadi, kami penasaran deh sama Hype Abis yang satu ini. Oh iya, ini Indomie kuah yah.

Buat yang penasaran sama bahan-bahannya bisa cek di foto di bawah ini.


Satu bungkus mie ini kalorinya 360 kkal. Weeewww, sedangkan kami waktu nyobain makan 2 bungkus...weeeewwww....ditambah 2 sosis. Wakakakak. Udah lah ya, ngga usah mikirin kalori dulu.

Yang kita suka dari mienya, mienya tuh beda sama Indomie pada umumnya. Mienya model mie keriting yang tebel dan lebar gitu. Masaknya jadi agak lama sih. Tapi kita suka mienya.


Bumbunya agak beda dikit, minyaknya merah. Kayaknya pedes nih... Oh iya, dapet kerupuk juga. Kerupuknya kerupuk kecil-kecil. Suka ada juga di bubur instan.


Inilah versi yang sudah diolah...


Kuahnya warna merah menantang. Kuahnya juga kental (ini kami pakai air mie-nya yaa). Di sini yang menurut kami nyeleneh kerupuknya sih. Kalau aslinya kan seblak itu ya kerupuk ya bahannya, kalau versi Indomie ini kerupuknya justru jadi topping. Tapi ya tidak masalah sih, beda versi aja.

Dari segi rasa...surprisingly...biasa aja....juga tidak terlalu pedas....agak kecewa sih...

Ini kami ngga tahu juga ya, ngga pedas itu karena emang kami doyan pedas terus ini kurang pedas buat standar kami, atau memang ini tuh ngga pedas. Biasa aja. Paling huh hah dikit doang. Rasanya enak tapi biasa aja. Ngga ada yang spesial. Ya rasanya kayak seblak sih. Tapi sebenernya kalau dipikir-pikir lagi...rasa seblak kan emang cuman gitu aja ya, asin, gurih, pedes.

Yang kami suka sih sudah pasti mienya. Mienya lebih padat dan kenyalnya pas.

Ada yang sudah nyobain mie ini juga? Gimana reviewnya? Silahkan tulis di kolom komentar yah.

Jumat, 27 Desember 2019

Warung Makan Kaki Lima Seadanya - Nyari Oseng Mercon yang Pedasnya Mantap? Disini Tempatnya

Berawal dari jaman kuliah, terus kembali lagi setelah bertahun-tahun lulus kuliah. Untungnya tempat makan kaki lima ini ternyata masih ada. Tempat makan kaki lima tendaan ini terkenal dengan makanannya yang pedas-pedas. Pedasnya itu bukan pedas yang main-main, tapi pedas bukan maiinn. Bisa bikin orang nangis. Semoga aja sekarang masih ada ya tempat makannya.

Warung makan Seadanya ini lokasinya persis di depan pom bensin sagan. Di jl. Prof. Herman Yohanes, Sagan. Di warung inilah pertama kali kami kenalan sama yang namanya oseng mercon. Waktu itu sih di tahun 2005-2006 belom ada yang bisa ngalahin oseng mercon di warung ini. Tapi, kalau sekarang sih yah, sudah banyak tandingannya.

Awal 2018 kami ke sini lagi, buat nostalgia. Kangen juga sama oseng merconnya Jogja kan yah.


Sayang sangat di sayangkan, oseng merconnya banyak berubah. Jangan salah, rasanya tetap enak dan pedasnya mantap banget. Tapi yah, seperti teman-teman lihat di fotonya, daging tetelannya kecil-kecil banget, lebih banyak kuahnya. Kalau dulu ya isinya full tetelan dan daging, pedasnya mantap rasanya pun enak. Manis pedas yang bikin nagih. Kalau sekarang, rasa dan pedasnya masih sama, tapi daging tetelannya minim. Hiks....

Sayangnya, kita ngga nyobain menu lain di sini. Tapi setau kami sih menu lainnya sama kok enak-enak. Mereka juga punya sambal yang pedasnya mantap.

Kapan-kapan kalau ada kesempatan, silahkan teman-teman mampir ya ke warung makan Seadanya ini. Kalau ada cerita silahkan komentar di kolom komen di bawah yah.

Buat yang mau ke sana, ini kita share lokasi google maps-nya yah. Oiya, seperti kebanyakan kaki lima lain, warung makan ini hanya buka malam yah.





Selasa, 03 Desember 2019

Rumah Makan Malah Dicubo, Bandung. Korban Review Nex Carlos nih...

Setelah sekian lama nontonin video-video Nex Carlos, akhirnya ada kesempatan juga buat nyicipin salah satu hasil review Nex. Rumah Makan Malah Dicubo, Bandung. Kalau ada yang belum nonton videonya, silahkan nonton dulu ya nih dibawah.


Karena kebetulan ada saudara yang sering ke Bandung naik kereta, jadilah kita nitip oleh-olehnya lauk Padang, bukan oleh-oleh khas yang biasanya. Nah, untuk menguji review Nex Carlos, kita nyicipin menu yang sama plus ditambah satu menu lagi. Oh iya, disclaimer yah. Ini kan oleh-oleh, jadi kita makannya kebanyakan sehari sesudah lauknya dateng, lauknya disimpan di kulkas dulu. Nanti kita kasih tau lauk mana yang sebaiknya segera dimakan dan mana yang bisa tahan lumayan lama.

Dendeng Ijo (Dendeng Batokok Ijo)


Ini enaak. Favorit. Dagingnya lumayan empuk dan ukurannya juga lumayan kok, ngga kecil. Sambelnya ini model sambel ijo yang asem-asem seger gurih. Enak banget. Sambelnya diulek kasar, plus ada bawang merahnya yang masih renyah dan segar. Buat penggemar acar bawang merah pasti suka ini juga. Dendeng ijo ini tahan kok kalo cuman sehari, kalau sudah lebih dari sehari takutnya sambelnya sudah ngga seger lagi. Jadi kalau bisa segera dinikmati saja yah.

Ikan Asap (Ikan Selai)


Ini ikannya renyah banget, ukurannya ditengah-tengah antara mini dan sedang. Soalnya kalau dibilang sedang ya masih agak lebih kecil. Kalau dibungkus, ikan sama sambalnya dipisah. Sambalnya ini ada dua ya, campuran sambal merah sama sambal ijo. Kalau nyobain ikannya aja, yang kerasa kuat itu aroma asapnya. Smoky-smoky gitu. Tapi, kalau ikannya aja tidak ada rasa asin atau gurih ya, memang harus dimakan sama sambalnya. Sambalnya enak banget asem-asem seger dan gurih, cocok sama ikannya. Oh iya, ini termasuk yang sebaiknya dinikmati segera karena sambelnya sambel segar. Masih lebih tahan lama dari batokok ijo sih. Soalnya sambalnya juga dipisah. Kalau batokok ijo seingat kita dicampur. Kalau ikannya sendiri kayaknya bisa tahan lama, karena sudah kering garing.

Dendeng Balado Merah


Ini favorit kita juga nih. Enak, gurih, dagingnya juga empuk dan ukurannya memuaskan. Dendeng balado merah ini lumayan awet menurut kami, jadi kalau mau beli banyak buat disimpan beberapa lama kayaknya oke juga.

Rendang


Kami suka ngecek standar Rumah Makan Padang tuh dari rendangnya. Kalau rendangnya enak, biasanya lauk yang lainnya juga enak. Nah, yang kami suka dari rendangnya Malah Dicubo ini, rendangnya termasuk rendang item nih, favorit kami. Ini rendangnya termasuk enak, rempahnya berasa dan dagingnya lumayan empuk. Soal tahan lama atau ngga, rendang kan biasanya emang tahan lama kan yah. Jadi bisa dimakan belakangan...kalo tahan ngga makan...atau belom diambil orang. 

Overall, kami setuju sama Nex Carlos, lauk-lauk di Malah Dicubo ini enak-enak. Kalau ada kesempatan silahkan dicoba yah. 

Ada yang sudah pernah nyobain juga? Gimana reviewnya?

Rabu, 20 November 2019

Nyobain Xi Bo Ba, Ceritanya Lagi Kemakan Iklan...

Iklan Xi Bo Ba ini bener-bener deh ya...berseliweran setiap kali kami buka IG. Akhirnya karena penasaran, belom pernah mencoba boba yang lagi ngetrend manapun, plus deket dan lagi dapet promo GoFood, akhirnya kami coba juga minuman boba yang satu ini.


Yang kami pesan ini Brown Sugar Boba Fresh Milk dan Brown Sugar Milk Tea.

Brown Sugar Boba Fresh Milk
Harga di GoFood: 21.000 (Saat artikel ditulis)
Rasa: 
Bobanya manis banget cyiinnn... Buat selera kami ini manis banget sih bobanya. Tapi fresh milknya enak, ngga terlalu manis, jadi enak sih, bisa mengimbangi bobanya yang manis itu.

Brown Sugar Boba Milk Tea
Harga di GoFood: 21.000 (Saat artikel ditulis)
Rasa:
Milk teanya manis, lumayan enak sih. Entah kenapa boba yang di milk tea justru ngga semanis boba yang di fresh milk. Apakah mereka menggunakan dua boba yang berbeda? Hmmm...

Menurut kami lumayan oke sih buat minuman iseng-iseng. Buat kami dua-duanya masih agak terlalu manis. Letak manisnya beda sih. Kalau yang fresh milk, bobanya yang manis banget, kalau yang milk tea, milk teanya yang manis. Kalau soal minumannya, sebenarnya lebih suka fresh milk, tapi kayaknya milk tea lebih balance aja rasanya. Hmmm...

Kalau menurut teman-teman gimana nih? Ada yang sudah nyobain juga? Silahkan diskusi di kolom komentar yah.